Apa yang dimaksud dengan produk kusen "aluminium finished goods"?
Di zaman sekarang, untuk bangunan berkelas (tidak berarti harus bangunan mahal) yang butuh kenyamanan dan keindahan, rasanya jika tidak menggunakan kusen upvc maka bisa dipastikan akan menggunakan kusen aluminium finished goods. Lupakan kusen kayu karena berbagai kekurangannya seperti jamuran, rayapan, lapuk, memuai, mesti dicat ulang berkali-kali, retak, dst. Belum jika terjadi kebakaran maka material kayu akan menjadi bahan bakar itu sendiri. Selain itu kayu berkualitas bagus harganya sangatlah mahal. Karena untuk mendapatkan kayu yang benar-benar bagus butuh 30-50 tahun sejak ditanam agar diameternya memenuhi syarat ditebang untuk keperluan penggunaannya.
Tentu saja material kayu masih bisa kita gunakan biasanya hanya untuk pintu utama, daun pintu kamar dan beberapa bagian dekorasi inspiratif ruangan yang memang hanya cocok jika menggunakan kayu atau hasil olahan kayu. Sementara untuk kusen bangunan atau yang menggabungkan kaca, baik pintu dan jendela semua orang akan beralih ke aluminium biasa, aluminium finished goods atau mungkin UPVC. Material besi, baja atau kuningan masih kita temukan tetapi hampir jarang untuk bangunan hunian dan aktivitas sehari-hari seperti rumah dan kantor.
Apa itu Aluminium Finished Goods?
Secara garis besar, aluminium finished goods adalah produk jadi (jendela dan pintu) berbahan aluminium yang siap dipasangkan ke bangunan. Makanya disebut "finished goods" yang artinya produk sudah jadi atau sudah selesai dari pabrik. Tidak lagi berbentuk batangan profil (aluminium bar selonjoran) yang panjangnya sekitaran 5,8 meter (baca: 6 meter) yang mesti dipotong-potong lagi oleh tukang aluminium. Kalau yang masih butuh digotong-gotong dan dipotong-potong di lapangan sebutannya kusen aluminium biasa (standar atau non-finished goods).
Aluminium finished goods hadir karena berbagai keluhan dan kekurangan atas hasil akhir dari pekerjaan kusen aluminium biasa yang dikerjakan oleh tukang-tukang di lokasi proyek. Misalnya kurang rapi, tampak kasar, tidak presisi, aksesoris yang standar, dsb. Maklum karena aluminium biasa dikerjakan secara manual oleh tukang mulai dari pemesanan, pemotongan, perakitan hingga pemasangan. Bahkan untuk satu ukuran yang sama hasil akhirnya bisa berbeda-beda baik antara satu tukang yang sama atau antar tukang yang berbeda. Lama-lama tentu ini membuat pamor aluminium sebagai pilihan konstruksi semakin memburuk. Padahal bukan di produk aluminiumnya tetapi pekerjaan tukangnya. Akhirnya pabrik memutuskan untuk mengerjakan aluminium itu sendiri yang dinamakan "finished goods". Dengan profil, mesin dan aksesoris yang jauh lebih bagus untuk membedakan keduanya.
Aluminium finished goods diproduksi dengan mesin berteknologi canggih yang dioperasikan secara otomatis sehingga hasilnya jauh lebih cepat, lebih presisi, lebih rapi dan lebih bagus. Tanpa ada mesin yang canggih tidak akan pernah ada produk aluminium finished goods. Tidak demikian dengan aluminium biasa di mana semua dikerjakan oleh tukang secara manual baik di workshop (bengkel) atau lokasi proyek. Beda dengan aluminium finished goods di mana semua sudah jadi dari pabrik dan tinggal dipasangkan saja ke bangunan.
Biar gampang, begini saja. Jika anda memesan kusen aluminium untuk pembuatan jendela atau pintu rumah anda, lalu kusen tersebut harganya murah terjangkau, itu pasti 1000% aluminium biasa. Atau jika batangan aluminium tersebut dipotong secara manual oleh tukang, dirakit juga secara manual maka itulah kusen aluminium non-finished goods (biasa). Gampang ditemukan di sekitar kita dan biasanya toko-tokonya ada di jalan-jalan utama di kota anda yang kadang juga menjual semacam rak piring, jemuran baju atau etalase. Biasanya dipergunakan untuk rumah-rumah kelas menengah ke bawah, ruko-rukan yang diperjual belikan atau mereka yang memang budgetnya terbatas.
Bagaimana sekarang? Apakah anda sudah paham? Aluminium biasa (non-finished goods) untuk bangunan kelas menengah ke bawah atau bangunan biasa-biasa saja, sementara aluminium finished goods ditujukan untuk rumah mewah, bangunan papan atas atau mereka yang memiliki selera tinggi atau membutuhkan kusen aluminium terbaik di kelasnya. Aluminium finished goods harganya jauh lebih mahal dari aluminium biasa bahkan bisa lebih mahal dari UPVC.